Jumat, 17 Agustus 2012


17 Agustus 2012


Hari ini,Jumat,17 Agustus 2012.Untuk kesekian kalinya batinku teriris oleh keadaan.Siang ini,salah satu stasiun televisi swasta di negeri ini menayangkan kondisi para veteran yang berkehidupan serba kekurangan.Mungkin tidak seluruhnya veteran seperti itu,tapi pada kenyataannya masih ada yang berkehidupan seperti itu.Batin yang sekeras ini pun akhirnya tersiksa juga melihat kenyataan yang seperti itu.Sejenak ku sempatkan untuk berfikir dan introspeksi diri,hati ini semakin menangis ketika tersadar bahwa selama ini aku secara tidak langsung mengabaikan perjuangan para pahlawan kemerdekaan.Untuk menuntut ilmu saja,masih saja mengeluh,bermalas-malasan,terkadang membolos saat kuliah.Sejarah kemerdekaan pun hanya sedikit yang teringat dan hanya setetes saja rasa nasionalisme yang ku punya.Aku masih saja mudah untuk bertengkar dan bertikai ,hanya karena berbeda warna,menyempatkan untuk mencari sebatang bambu dan mengibarkan bendera merah putih di depan rumah pun tak terlintas dipikiranku.Bahkan menulis sedikit tulisan ini pun tak akan kulakukan bila suasana kemerdekaan di hari ini tak ada.Gemerlap dan kekacauan pada jaman ini benar-benar membuatku lupa akan perjuangan mereka dulu.Aku tak selayaknya seperti itu dan kusadari perlunya suatu perubahan,semoga Allah S.W.T menetapkan hatiku ini untuk ada di jalan-NYA.
“Saya tidak akan menuntut,tapi kalau pemerintah ingat saya akan mensyukurinya”,walaupun tidak persis mirip dengan jawaban salah satu veteran di acara televisi tersebut setelah ditanya apakah dia mendapat tunjangan.Miris memang mendengarnya ,apalagi melihat keadaan nya kini,hidup dibawah jerami kecil berpintukan payung berwarna-warni,dan dilengkapi dengan beberapa ember bekas cat.Tak habis pikir aku dibuatnya,kalau memang benar beliau adalah seorang pejuang  kemerdekaan,maka dimana kita?dimana cucu-cucunya yang hidup diatas kemerdekaan saat ini?dimana para tokoh yang selalu memperebutkan kekuasaan?dimana pemerintah?dimana para pemimpin negara ini? Pertanyaan-pertanyaan itu membuatku rindu kehadiran dan pemerintahan Rasulullah,Muhammad ,S.A.W dan para sahabatnya,walaupun aku melihat gambarannya di Al-Quran dan tv.
Titik fokus yang kumaksud disini bukan hanya sekedar uang tunai,akantetapi perhatian kita seluruhnya terutama pemerintah.Bukan sesuatu hal baru lagi memang bila kusebutkan nyawa,harta,keluarga yang mereka perjuangkan dulu,tapi memang itu lah yang mereka korbankan untuk kita “sehingga” saat ini  bisa hidup tanpa  jajahan senjata,saling bunuh antar golongan,memakan uang rakyat layaknya tikus got,saling fitnah untuk mendapatkan kekuasaan,menelantarkan veteran yang masih hidup dll.
Gemerlap dan kekacauan saat ini telah membuat kita lalai akan hal itu.Pensuasanaan di hari kemerdekaan ini yang tidak kudapat di hari-hari biasanya,walau itu pun semakin sepi saja dan mungkin sebagiannya hanya formalitas belaka dari tahun ke tahun.Hari ini media cetak,elektronik,maupun online beramai-ramai  memanaskan atmosfer kecintaan terhadap negeri,lewat film kemerdekaan,festival maupun dengan bentuk teriakan merdeka! merdeka! merdeka! (mudah-mudahan tidak hanya formalitas belaka).Tapi kuakui melalui hal-hal tersebut,aku merasa cinta terhadap negeri ini,kemerdekaan,dan perjuangan dan kuharap sustainable dilakukan dihari-hari lainnya,tidak hanya di hari ini,bagaimanapun bentuknya.Berbanding terbalik saat ku melihat kebobrokan tingkah laku tokoh-tokoh yang mengurus negeri ini,korupsi menjamur,perebutan kekuasan dengan cara kotor,dan segala macam antek-antek kehinaan.Muak dan kecewa yang selama ini menggerogoti kecintaanku.Tulisan ini bukanlah tulisan orang yang sempurna,melainkan orang yang baru tersadar akan kekurangannya dan ingin mengajak untuk instrospeksi dan bergerak bersama-sama ke arah yang lebih baik.Segala sesuatu yang tersurat dan tersirat di dalam tulisan ini aku harapkan dapat memberi masukan dan manfaat bagi siapapun.


Merdeka!