Minggu, 01 Januari 2012


                Zona Mineralisasi Daerah Cupunagara


Tanggal  15 Desember 2011,merupakan waktu yang sangat berharga bagi saya sebagai mahasiswa geologi,karena pada saat itu pertama kalinya saya melihat secara langsung zona mineralisasi dalam keadaan sudah mendapat dasar pemahamannya.Daerah mineralisasi tersebut terdapat di Desa Cupunagara,suatu desa yang berada tepat dipuncak bukit yang dikelilingi gunung-gunung.Desa Cupunagara berada di Kecamatan Cisalak , Kabupaten Subang , Jawa Barat dengan koordinat 107039’- 45’ BT dan 6042’15” – 50” LS.Daerah Cupunagara ini merupakan cekungan kaldera yang berdampingan dengan kaldera Cibitung ,berbatasan dengan Gunung Tangkubanparahu di barat,Gunung Bukittunggul di selatan,Gunung Canggak di timur,dan di utara dengan perbukitan Tambakan.Desa Cupunagara ini berada di dalam cekungan kaldera Cupunagara , dikelilingi oleh kebun teh dan kina yang tumbuh sumbur,disamping lebatnya hutan disepanjang lerengnya.
Ada tiga tempat yang saya kunjungi di daerah Cupunagara,tak jauh dari desanya. Tempat pertama yang saya kunjungi adalah singkapan yang tepat berada di gapura Desa Cupunagara,pada saat itu pukul 11.00 dalam keadaan berawan.Singkapan tersebut berwarna coklat dengan corak putih dan abu,terlihat jelas adanya urat disana dan dilengkapi juga oleh rekahan-rekahan.Sampel batuan diambil dari singkapan tersebut dalam keadaan getas,berwarna coklat kemerahan berselang abu-abu dengan bercak putih menyebar merata dan terlihat urat berwarna hitam.Analisis awal dari kenampakannya ,semua mineral berwarna dalam sampel tersebut adalah mineral lempung sedangkan ditinjau dengan hubungannya dengan keterdapatan mineral sulfide didekat lokasi satu,urat berwarna hitam berasal dari mineral sulfide juga.
                                                 singkapan 1 ( foto oleh Rizky Valentra ) 


sampel batuan di lokasi 1 ( foto oleh Rizky Valentra )
                                           
Pada pukul 12.15,dalam keadaan berawan,saya mengunjungi lokasi kedua yang terletak dipinggir jalan utama menuju desa,konturnya lebih rendah daripada jalan,100 m keluar  Desa Cupunagara .Singkapan yang ditemui hampir sama dengan lokasi satu namun memiliki pembeda dari jarangnya kehadiran urat berwarna hitam dan munculnya mineral berwarna merah.Setelah sampel diambil dan berdasarkan kenampakan dan ciri fisik,lagi-lagi mineral lempung yang saya temui serta munculnya realgar dan kuarsa berukuran kasar tersebar dalam tubuh batuan.
                                                   sampel batuan dilokasi 2 ( foto oleh Rizky Valentra )
                             
Tempat terakhir yang saya kunjungi terdapat di dalam Desa Cupunagara,dipinggir jalan utama desa,menuruni lereng,300 m dari lokasi dua ,daerah dengan kontur lebih rendah dari lokasi sebelumnya,merupakan bekas pertambangan emas didekat sungai.Terdapat dua singkapan yang menunjukan cirinya tersendiri.Singkapan pertama terletak di antara jalur sungai,dalam keadaan getas terlapukan,berwarna putih keabuan dan dilengkapi rekahan-rekahan.Singkapan kedua merupakan jalur sungai yang menunjukan gradasi warna,dengan susunan warna putih,abu-abu,dan merah menjauhi alur sungai.Dari ciri fisik yang terdapat di sampel,didapatkan kesimpulan sementara bahwa mineral berwarna tersebut merupakan mineral lempung.Namun hal yang menarik dilokasi ini adalah banyaknya urat kuarsa yang memperlihatkan struktur colloform dan rongga residual,disertai mineral sulfide dalam bentuk pirit yang melimpah,.Dalam keberjalanannya di lokasi tiga ini saya tidak menemukan indikasi emas dipermukaaannya dan tidak dapat memasuki terowongan bawah tanah bekas tambang  emas tersebut.
singkapan 3 ( foto oleh Rizky Valentra )

Analisis awal dari kunjungan saya ini bahwa ketiga lokasi tersebut merupakan zona alterasi hidrotermal berjenis argilik yang mengalami pelapukan lebih lanjut dan mineralisasinya termasuk pada epitermal low sulfidation.Hal tersebut mengacu pada kelimpahan mineral lempung,kondisi singkapan,struktur kuarsa dan hasil penelitian sebelumnya (Bronto,2003) yang menyebutkan bahwa didaerah Cupunagara ini telah terjadi  volkanisme pada Zaman Tersier.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar